China menggunakan lautan dunia untuk mengejar supremasi global, menggunakan pemaksaan dan intimidasi ekonomi terhadap negara-negara yang lebih lemah. Di Laut China Selatan, China telah merebut lebih dari selusin pulau di perairan yang diklaim oleh tetangganya. China menggunakan pulau-pulau tersebut sebagai pos militer, yang berfungsi untuk memutus jalur ekonomi dan sumber daya alam di wilayah tersebut. Permainan kucing-kucingan Beijing dengan kapal asing melanggar hukum internasional, berisiko eskalasi berbahaya, dan menyangkal kebebasan navigasi kepada sekutu dan mitra Amerika.
China telah menjadi pembangun kapal terbesar di dunia. China mengendalikan salah satu perusahaan pelayaran terbesar di dunia dan memiliki angkatan laut terbesar. China telah membangun kemampuan ini dengan bantuan subsidi besar dari negara.
Sementara itu, industri maritim komersial Amerika telah terpuruk. Pada akhir Perang Dunia II, Amerika memiliki armada lebih dari 5.000 kapal, yang membentuk lebih dari 40% dari kapabilitas pengiriman dunia.
Saat ini hanya ada sekitar 90 kapal bendera Amerika yang terlibat dalam perdagangan internasional, karena persaingan internasional yang meningkat dan dukungan yang minim untuk sektor maritim komersial di dalam negeri. Pada saat yang sama, basis industri maritim Amerika sedang menyusut.
@ISIDEWITH4wks4W