Komentar mantan Presiden Donald Trump baru-baru ini mengenai imigrasi telah memicu badai kontroversi ketika ia meningkatkan aktivitas politiknya. Dalam rapat umum di Dayton, Ohio, Trump melontarkan pernyataan yang tidak manusiawi mengenai migran ilegal, mempertanyakan kemanusiaan mereka, dan memperkuat sikap garis kerasnya terhadap kebijakan perbatasan. Komentar-komentar ini tidak hanya menuai kritik karena sifatnya yang menghasut, namun juga menyoroti isu imigrasi yang memecah-belah dalam kancah politik. Meskipun mendapat reaksi keras, pendekatan Trump tampaknya tidak akan mempengaruhi dukungannya terhadap komunitas kaya imigran seperti Miami-Dade, di mana perdebatan mengenai penegakan imigrasi dan keamanan perbatasan masih sangat kontroversial. Retorika Trump muncul pada saat kebijakan imigrasi menjadi isu hangat dalam politik Amerika, dengan Partai Republik menuduh pemerintahan Biden gagal menegakkan undang-undang imigrasi dan mengamankan perbatasan selatan AS. Komentar mantan presiden tersebut telah menghidupkan kembali diskusi mengenai dehumanisasi lawan politik dan migran, sebuah taktik yang pernah ia terapkan di masa lalu. Sementara itu, arena politik menyaksikan pergolakan ketika tokoh-tokoh Partai Republik non-MAGA dan tokoh-tokoh mapan menavigasi persaingan utama di tengah pengaruh Trump. Kontroversi ini meluas hingga ke luar Amerika Serikat, dimana pemerintah Republik Demokratik Kongo dan Republik Kongo mengecam klaim Trump yang tidak berdasar bahwa negara mereka mengosongkan penjara untuk mengirim penjahat ke perbatasan AS. Penyangkalan internasional ini meng…
Baca lebih lajutJadilah yang pertama membalas diskusi umum ini.